Sabtu, 30 April 2011

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN LAYOUT

A.         Definisi dan Fungsi Layout
Setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, akan menghadapi persoalan layout. Semua fasilitas untuk produksi baik mesin-mesin, buruh dan fasilitas-fasilitas lainnya harus disediakan pada tempatnya masing-masing, supaya dapat bekerja dengan baik. Setiap susunan dari mesin-mesin dan peralatan produksi di suatu pabrik disebut layout. Jadi layout berhubungan dengan masalah penyusunan mesin dan per­alatan produksi dalam pabrik. Persoalannya ialah bagaimana kita menyusun mesin-mesin den peralatan produksi lainnya sehingga dapat menjalankan produksi seefektif mungkin. Susunan peralatan (fasilitas) pabrik, yaitu bagaimana dan di mana ditempatkan fasilitas tersebut akan mempengaruhi:
a.       efisiensi perusahaan tersebut
b.      pembentukan laba perusahaan, den
c.       kelangsungan perusahaan.
Masalah layout merupakan masalah yang tetap dihadapi oleh perusahaan.
Perkembangan teknologi selalu membawa perubahan-perubahan atau perkembangan di dalam teknik manufaktur. Adanya perubahan teknologi, proses, mesin-mesin den bahan-bahan yang digunakan, maka akan memerlukan layout yang baru. Perubahan layout ini mungkin merupakan perubahan keseluruhan pabrik atau sebagian saja.
Plant layout adalah fase yang termasuk dalam desain dari suatu sistem produksi. Tujuan dari layout ada­lah untuk memperkembangkan sistem produksi sehingga dapat mencapai kebutuhan kapasitas dan kualitas dengan rencana yang paling ekonomis.
Plant layout merupakan "integrated system" harus memberikan kepada mesin, tempat bekerja (work place) den gudang (storage) dengan kapasitas yang dibutuhkan supaya schedule yang feasible dapat ditentukan untuk berbagai parts den produk, suatu transportation system yang memindahkan parts den produk tersebut mclalui sistem den service yang ada untuk produksi seperti tempat alat-alat (tools cribs) dan maintenance shop serta tempat untuk karyawan seperti fasilitas pengobatan (medical facilities) dan cafeteria.
Layout yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur den efisien semua fasilitas pabrik den buruh (personnel) yang ada di dalam pabrik. Fasilitas pabrik (manufacturing) tidak saja mesin-mesin tetapi juga service area, termasuk tempat penerimaan den pengiriman barang tempat maintenance, gudang den sebagainya. Di samping itu juga harus diperhatikan efisiensi den segi keamanan pare pekerja. Jadi plant layout meliputi di dalam gedung dan di luar gedung, misalnya parkir mobil den sebagainya.
Plant layout yang baik dapat membantu kits dalam produksi, di mane dengan penempatan fasilitas yang baik, make material handling dan material movement dapat ditekan sedikit mungkin sehingga mcnunuikan cost yang berarti perusahaan lebih efisien. Olch karena itu di dalam mengatur layout ruangan baik ruangan kantor maupun ruangan pabrik, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah ruangan gerak bagi material dan para pekerja ruangan untuk service dan repair equipment, maupun pabrik (plant)nya sendiri. Tentang layout ini, sering yang dibicarakan adalah relay-out. Hal ini karena yang sering dilakukan dalatn penyusunan layout adalah pernindahan dari tempat-tempat fasilitas pabrik jadi merupakan relay-out dan tidak lay-out keseluruhannya. Relay-out adalab perubahan-perubahan kecil dari lay-out. Jika terjadi perubahan metode-metode kerja dan lain­-lain, maka relay-out itu perlu.
Kerugian-kerugian dari layout yang buruk :
Layout yang buruk dapat menghalangi operasi yang efisien, karena:
1.      bahan-bahan dalam pabrik bergerak lambat sekali, di mana urutan proses berliku-liku karena susunan mesin dan ruangan yang ada.
2.       handling cost tinggi, karena makin banyak perpindahan/pengangkutan bahan.
3.      gedung dan tempat produksi selalu penuh dengan bahan-bahan atau basil produksi yang sedang dikerjakan.
4.      ruangan (tempat) produksi, mesin-mesin dan fasilitas lainnya disusun secara tidak teratur (berserakan), sehingga mengganggu kelancaran produksi.
5.      service area sempit sekali dan letaknya tidak memuaskan. Misalnya: service area untuk mesin-mesin, tempatnya jauh dari mesin-mesinnya, sehingga kesukaran peng­angkutan.
6.      bahan-bahan dalam proses sering rusak atau hilang.
7.      sering ditetnui kegagalan dalam menyelesaikan produksi tepat pada waktu yang ditentukan.
8.      tempat penerimaan barang-barang tidak dapat segera dikosongkan, sehingga memperlambat pembongkaran barang-barang yang tiba di pabrik.
Semua kerugian ini akan menimbulkan biaya yang tinggi. Kerugian ini bisa terjadi di suatu bagian pabrik atau di seluruh pabrik.
Tujuan layout yang baik :
Tujuan yang harus dicapai dengan menyusun suatu layout yang baik antara lain adalah:
1.      mengurangi jarak pengangkutan material dan produk yang telah jadi sehingga mengurangi material handling.
2.      memperhatikan frekuensi arus pekerjaan.
3.      memungkinkan ruangan gerak yang cukup di sekeliling setiap mesin, untuk dapat direparasi dengan mudah.
4.      mengurangi ongkos produksi, karena cost ditekan seoptimum mungkin.
5.      mempertinggi keselamatan kerja sehingga keamanan bekerja terjamin.
6.      memberikan hasil produksi yang baik.
7.      memberikan service yang baik bagi konsumen.
8.      mengurangi capital investment.
9.      mempertinggi fleksibilitas, untuk memungkinkan menghadapi permintaan perubahan.
10.  memperbaiki moral si pekerja.
11.  dapat mengurangi working sehingga minimum.
12.  mengusahakan penggunaan yang lebih efisien dari ruangan/lantai baik dalam arah horizontal maupun dalam arah vertikal.
13.  mengurangi delays (kelambatan/stopped) dalam pekerjaan.
14.  dapat mengadakan pengawasan yang lebih baik.
15.  maintenance lebih mudah dilakukan.
16.  mengurangi manufacturing cycles (waktu produksi).
17.  penggunaan equipment dan fasilitas yang baik dalam pabrik.
18.  untuk mengurangi/menghilangkan kongesti point.
Cara-cara Pengaturan Layout
Ada 2 (dua) cara pengaturan layout yang dipakai yaitu:
a) atas dasar proses dan
b) atas dasar arus atau/Iow.
Oleh karena itu, ada 2 pola (type) layout yang utama, yaitu:
1) Process layout (functional layout), dan
2) Product layout (flow/line layout).
Tetapi kadang-kadang terdapat kombinasi dari keduanya.
Jenis layout yang dipilih tergantung pada jenis proses produksinya masing-masing. Metode atau proses produksi fob, batch, flow atau continuous mempunyai ciri-ciri yang berbeda-beda yang tentunya mernbutuhkan jenis dari layout yang berbeda-beda.

B.         Layout Proses dan Produk
B.1        Layout Proses
Dalam layout proses, semua mesin dan peralatan yang sama ditempatkan/dikelompokkan dalam suuatu area atau department yang sama. Jadi hanya terdapat satu jenis proses di setiap bagian (department). Misalnya mesin-mesin pemotong ditempatkan di bagian mesin pemotong bahan dsb. Dan dalam process layout ini digunakan type general purpose machine. Biasanya process layout ini terdapat dalam perusahaan yang berdasar­kan job order shop (pabrik-pabrik yang memprodusir barang-barang yang tidak sama dan terbatas jumlahnya, serta tnenurut pesanan pembeli) atau batch production. Dan process layout ini digunakan bila barang-barang yang dihasilkan tidak standardize, tetapi flexible.
Keuntungan-keuntungan process layout merupakan keuntungan-keuntungan dari batch production atau intermit­tent process, yaitu:
1.       Investasi yang lebih rendah di dalam equipment (mesin-mesin), oleh karena dalam process layout ini dupli­cation of machinery kurang, dan lebih mernungkinkan untuk menggunakan mesin pada tingkat penggunaan yang cukup tinggi karena mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
2.       Sangat flexible, karena mesinnya general purpose machine, sehingga dapat mengikuti dengan cepat per­ubahan dari satu jenis produk ke jenis lain.
3.       Manufacturing cost biasanya lebih rendah, karena walaupun ragamnya banyak, tetapi jutnlahnya sedikit.
4.       Perusahaan yang memakai process layout iui tidak niudah berhenti produksinya atau terhenti sarna sekali (shut down); karena bila satu inesin rusak inaka pekerjaan dapat dilakukan dengan mesin yang ada di sannpingnya; sehiugga tidak mengganggu order lainnya. Di samping itu juga biasanya terdapat persediaan di antara bagian-bagian untuk menjaga kelancaran produksi.
5.       Karena mesinnya general purposes, maka ada incentive untuk memperbaiki basil pekerjaannya; sebab apa yang dikerjakan oleh satu bagian dapat langsung terlihat, sedang pada product layout ini tidak akan kelihatan.
Kerugian process layout adalah :
  1. Pekerjaan untuk routing, scheduling dan cost accounting sukar, karena setiap kali order baru, maka semua perencanaan harus dikerjakan keinbali, sehingga pekerjaannya banyak sekali.
  2. Di dalam process layout, material handling dan material transportation cost tinggi; karena biasanya di sini kita tidak bisa menggunakan ban berjalan (conveyer) atau mesin-mesin yang otomatis. Akibatnya bahan­-bahan bergerak lambat sekali, dan inventory dari produk yang dikerjakan terlalu besar, sehingga memerlukan gudang yang lebih luas.
  3. Koordinasi dan pengawasan sukar, karena terdapatnya variasi dari manufaktur dan biasanya process in time lebih lama. Juga inspeksi perlu lebih tinggi, karena setiap produk yang dikerjakan harus diperiksa kembali.

B.2       Layout Produk
Layout produk ialah keadaan di mana mesin-mesin dan fasilitas manufacturing yang lain diatur menurut urutan-urutan (sequences) dari proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk. Oleh karena itu bagian-bagian yang ada menjadi bagian pengerjaan suatu produk (a product manufacturing department). Operasi atau jalannya proses pembuatan product selalu ditentukan lebib dahulu baru ditentukan urutan-urutan mesin­-mesinnya. Layout berdasarkan produk ini digunakan dalam industri-industri yang menghasilkan produksi massa, dan batangnya terstandardisir. Kebutuhan dan keuntungan-keuntungan dari product layout sangat berbeda dibandingkan process layout yang didasarkan atas tingginya tingkat basil (output) untuk mengurangi biaya pengerjaan per unit (unit manufacturing cost), di mana:
a.       Arus pekerjaan harus seimbang dan mengurangi persediaan dalam proses.
b.      Pemindahan (handling) perlu dikurangi dan membuat alat-alat yang bekerja dengan cepat dan otomatis. Setiap potongan basil kerja dapat dipindahkan (diransfer) dengan cepat dari suatu tempat kerja ke tempat kerja yang berikut.
c.       Pekerjaan disederhanakan dengan memecah-mecahnya ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, tugas-tugas ini sedapat mungkin dimekanisasi.
d.      Hendaknya dilakukan pengawasan yang lebih baik atas kualitas basil produksi.

Keuntungan-keuntungan product layout :
1.      Dapat digunakannya alat-alat (mesin-mesin) yang otomatis. Dalam product (line) layout biasanya digunakan special purpose machine,
2.      Dapat digunakan ban berjalan (conveyer), karena route dari bahan-bahan sudah fixed (tertentu), sehingga material handling lebih cepat dan material handling cost lebih rendah (murah), serta inventory lebih kecil.
3.      Pengawasan mesin-mesin lebih ntudah dan production control disederhanakan, karena route dari bahan­-bahan telah fixed dan dapat disederhanakan.
4.      Inspeksi yang diperlukan lebih sedikit.
5.      Kebutuhan material dapat di-schedule lebih tepat. Hal ini sangat dibutuhkan terutama dalam peningkatan kapasitas produksi.
Kerugian-kerugian product layout :
  1. Pekerjaan mudah terhenti, karena jika pekerjaan terhenti pada suatu titik atau mesin tertentu, niaka seluruh pekerjaan akan terhenti pada ketika itu juga.
  2. Karena sifatnya tidak flexible, maka kalau terjadi perubahan-perubahan akan memakau biaya yang besar. Oleh karena itu product layout biasanya kurang cocok untuk memprodusir barang-barattg yang stylenya berubah-ubah.
  3. Rate of output (tingkat produksinya) sudah fixed
  4. Sifat pekerjaan adalah satu irama saja (monotonous), sehingga dapat membosankan, dan akibatnya setelah bosan, maka efisiensi pekerja itu menurun.
  5. Investasinya tinggi, karena penggunaan special purpose machine dan conveyer, di mana sering terdapat du­plication of machinery, karena mesin-mesin yang kerjanya part time harus ditempatkan di semua departemen.
Sering terdapat kombinasi antara kedua layout itu, yaitu kombinasi antara process (functional) layout dan product (line) layout. Sebenarnya apa yang diinginkan dari layout yang baik adalah flow of material yang ekonomis melalui urut-urutan (sequences) yang ada.

C.     Faktor-faktor yang Perlu Untuk Menyusun Layout
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan banyak sekali di dalam menyusun layout, karena pekerjaan layout ini menyeluruh di dalam pabrik. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
1.    Produk yang dihasilkan. Mengenai produk yang dihasilkann ini perlu diperhatikan: a) besar dan berat produk tersebut. Kalau produknya besar dan berat maka memerlukan handling yang khusus, seperti fork truck atau conveyer yang di lantai, sehingga memerlukan ruangan bergerak. Sedang kalau produknya kecil dan ringan, handlingnya lebih mudah, dan ruangan bergeraknya tidak perlu besar. b) sifat dari produk tersebut yaitu apakah mudah pecah atau tidak, apakah mudah/cepat rusak dsb.
2.      Urutan produksinya. F'aktor ini penting terutama bagi product layout, karena product layout, penyusunannya didasarkan pada urut-urutan produksi (operation sequence).
3.      Kebutuhan akan ruangan yang cukup luas (special requirement). Dalam hal ini diperhatikan luas ruangan pabrik, tingginya dsb.
4.      Peralatan/mesin-mesin itu sendiri. Apakah mesin-mesinnya berat. Kalau berat maka diperlukan lantai yang lebih kokoh. Sifat dari mesin.
5.      Maintenance dan replacement. Mesin-mesin harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga maintenancenya mudah dilakukan dan replacementnya juga mudah.
6.      Adanya keseimbangan kapasitas (balance capacity) Misalnya: mesin roti. Juga diperhatikan hambatan-hambatan yang ada. Keseimbangan kapasitas harus diperhatikan terutama dalam product layout, karena di sini mesin-mesin diatur menurut urut-urutan (sequence) processnya.
7.      Minimum movement: dengan gerak yang sedikit maka biayanya akan lebih rendah.
8.       Aliran (/low) dari material. Sebenarnya flow ini dapat digambarkan, yaitu merupakan arus yang harus diikuti oleh suatu product pada waktu dia dibuat, gambar mana sangat penting bagi perencanaan lantai, atau ruangan pabrik (floor plan).
9.      Employee area: tempat kerja buruh di pabrik harus cukup luas, sehingga tidak mengganggu keselamatan dan kesehatannya serta kelancaran produksi.
10.  Service area (seperti cafetaria, W.C., tempat istirahat, tempat parkir mobil dan sebagainya). Service area diatur sedemikian rupa sehingga dekat dengan tempat kerja di mana dia sangat dibutuhkan.
11.  Waiting area yaitu untuk mencapai flow material yang optimum, maka kita harus memperhatikan tempat­tempat di mana kita harus menyimpan barang-barang sambil menunggu proses selanjutnya.
12.  Plant climate: udara dalam pabrik tersebut harus diatur, yaitu harus sesuai dengan keadaan product dan buruh, jangan terlalu panas, dan terlalu dingin, dan juga jangan merusak kesehatan buruh.
13.  Flexibility: Perubahan-perubahan dari produk atau proses/mesin-mesin dan sebagainya hampir tidak dapat dihindarkan, karena sesuai dengan perkembangan teknologi, sehingga layout harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat flexible, dan perubahan-perubahau kecil yang terjadi tidak memerlukan biaya yang tinggi.

D.       Cara Melakukan Plant Layout
Pekerjaan layout tidak dapat dikerjakan sendiri oleh satu orang. Pekerjaan ini membutuhkan suatu usaha dan pemikiran bersamaan dan terkoordinir baik antara semua bagian-bagian di dalam pabrik. Sebenarnya pekerjaan layout itu tidak sukar tetapi memerlukan suatu pendekatan (approach) yang sistematis dan konsisten. Di dalam membuat layout yang baru, semua faktor-faktor yang disebutkan di atas harus diperhatikan benar-benar dan dipertimbangkan, terutama faktor-faktor yang penting, seperti :
1.    Flow material.
2.     Product.
3.      Peralatan/mesin-mesin (equipment).
4.      Minimum movement.
5.      Sequence (urutan) dari operasi produksi.
Di dalam melakukan Plant layout ini ada beberapa tahapan yang akan dilalui, yaitu :
1.      Plant Inventory.  Tahap pertama di dalam menentukann layout sebuah pabrik yang baru, atau mengubah layout yang telah ada adalah membuat:
a)      Daftar mesin: Membuat daftar semua mesin atau peralatan yang diperlukan, dapat dimasukkan pula per­alatan untuk extension di kemudian hari.
b)      Ukuran mesin: Bentuk dan ukuran mesin-mesin secara garis besar harus jelas.
c)      Gambar-gambar mesin (menurut skala). Gambar-gambar ini tidak perlu secara inendetail cukup dengan kotak-kotak menurut skala. Dengan demikian dapatlah digambarkan suatu situasi yang overall dengan mesin-mesin yang telah ditentukan, di dalam skala yang cukup jelas.
2.      Group Outline. Di dalam rnenggambar perlu diperhatikan pula macam-macam mesin secara kelompok (group), terdiri dari mesin-mesin yang sama dan ukuran yang sama.
3.      Alat-alat Pembantu. Yang dimaksudkan dengan alat-alat pembantu adalah alat-alat yang diperlukan untuk membantu jalannya produksi seperti lori (trolleys) untuk transport, tool boxes, standard dan lain-lain. Untuk alat-alat inipun harus diperhatikan di dalain menggambarkan situasi untuk layout.
4.      Methode Investigation. Dari hasil method study, layout suatu mesin, operator dan alat-alat pembantu dapat digambarkan dan diskala. Ruang bergeraknya basil produksi dan alat-alat transport dari dan ke mesin serta ruangan-ruangan untuk gang-gang harus cukup lebar sehingga tidak menghalangi kegiatan pengangkutan. Demikian pula harus dijaga jangan sampai ruangan-ruangan banyak yang terbuang.
5.      Daerah Mesin. Ruangan untuk maintenance harus ditambahkan pada ruangan kerja mesin. Demikian pula dengan ruangan temlaat basil pembongkaran akibat perbaikan. Jadi ruangan yang dibutuhkan adalah untuk:- operasi- membawa material work in process dan basil produksi ke dan dari mesin - bekas basil penibongkaran.-- maintenance.
6.      Machine Blok Plan. Pengaturan mesin sesuai dengan proses produksi terdiri dari kumpulan mesin-mesin di dalarn bentuk ma­chine blok plan. Kumpulan-kumpuian mesin 'nni dapat terdiri dari mesin-mesin yang sejenis atau terdiri dari suatu kelompok (group) mesin untuk suatu tahap produksi.
7.     Shop Floor Lay-out. Di dalam menentukan layout dari machine biok perlu ditinjau dari segi :
a)      Flow of production
b)      Pembagiau gang
c)      Dimensi machine shop
d)     Kedudukan dari penghalang-penghalang yang tak dapat bergerak seperti tiang-tiang atau kolom penempatan dari gudang (stores).

1 komentar:

  1. Dengan Hormat,
    Perkenalkan kami dari PT.MEGATON SAMUDERA ASIA International Freight Forwarding, melayani pengirimam dengan pembelian EX WORKS, FOB, C&F, CIF, dari seluruh Negara dan service yang kami tawarkan sebagai berikut :

    Ø Sea and Air Cargo Service
    Ø Customs Clearance Service
    Ø International Courier Services
    Ø Jasa Import Door To Door
    Ø Import Borongan Mesin Bekas
    Ø Undername Import KUOTA SPI Biji Plastik
    Ø Undername Import KUOTA SPI Besi & Baja
    Ø Borongan ( All-In )
    Ø Undername (Penyewaan Consegnee)

    Demikianlah Penawaran Jasa ini kami ajukan Kepada Perusahan yang Bpak/Ibu Pinpin Semoga terjalin kerjasama dengan Baik Untuk yang akan datang, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

    PT.MEGATON SAMUDERA ASIA
    Gedung Pembina Graha Lt. 02 Room. 221
    Jl.D.I Penjaitan No.45 Rawa Bunga Jakarta 13350

    Contact :
    Tlp : +62 21 – 8591 7799
    Fax : +62 21 – 2232 6705
    Web : www.importundername.com
    Web : www.msalogistics.co.id
    Web : www.undernameimport.com
    Web : www.profesionalcustoms.com
    BP. ZAIN
    Hp.Wa 08124888854
    Hp.Wa 08122223856

    BalasHapus